Dasar Filosofis Pendidikan Matematika Realistik

Minggu, 22 Agustus 2010

Dalam filsafat pendidikan matematika, perlu menyadari komponen-komponen yang ada dalam pendidikan matematika. Komponen-komponen itu adalah:
a) materi matematika
b) peserta didik
c) sekolah dan guru
d) realitas lingkungan yang ada
Komponen-komponen itu saling terkait atau dikaitkan secara bermanfaat.

Selama ini secara sadar atau tidak, orang memandang matematika hanya sebagai alat, atau "mathematic as a tool" . Kalau dalam pembelajaran seorang guru cenderung menganggap matematika sebagai alat, tidak mustahil peserta didik akan lebih mengutamakan "pokoknya bisa pakai" atau "pokoknya bisa menyelesaikan soal" .

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) tidak memandang matematika sedemikian itu, tetapi memandang matematika sebagai kegiatan manusia atau "mathematic as human activity" . Ini lebih sesuai dengan tumbuhnya atau munculnya matematika di berbagai bagian dunia. Sejarah matematika akan memperjelas hal itu. Karena adanya tantangan hiduplah manusia berusaha untuk mengatasinya. Pandangan itulah yang lebih tepat untuk melaksanakan pendidikan matematika, lebih-lebih di awal pendidikan matematika, yang objeknya abstrak itu. Sesuai dengan pandangan atau filsafat itu, maka dalam PMR diupayakan semaksimal mungkin peserta didik aktif dan membangun sendiri pengetahuannya. Dengan demikian dasar filosofis PMR adalah bahwa "Matematika adalah kegiatan manusia dan sekaligus sebagai alat. Ini berarti bahwa perlu penempatan kedua pandangan itu pada tempat yang sesuai dengan perkembangan jiwa pesrta didik"


0 komentar: